BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Penyuluhan pertanian merupakan sistem
pelayanan yang membantu masyarakat tani melalui proses pendidikan non formal
yang melaksanakan teknik dan metode berusahatani untuk meningkatkan produksi
akan lebih berhasil dalam upaya meningkatkan pendapatan. Istilah penyuluhan
dikenal secara luas dan diterima masyarakat yang bekerja dalam organisai
pemberi jasa penyuluhan, tetapi tidak demikian halnya bagi masyarakat luas.
Dalam
hal ini, perlu diingat bahwa sasaran dengan penyuluhan pertanian sangatlah
beragam, baik beragam mengenai karateristik individu beragam lingkungan fisik
dan sosialnya dengan beragam pula kebutuhan-kebutuhannya, motivasi serta
tujuan-tujuan yang diinginkan dengan demikian disimpulkan bahwa tidak ada satupun
metode yang selalu efektif untuk
diterapkan dalam setiap kegiatan penyuluhan pertanian bahkan menurutnya banyak
kasus, kegiatan penyuluhan harus dilaksanakan dengan menerapakan beragam metode
sekaligus yang saling menunjang dan melengkapi. Setiap kegiatn dalam penyuluhan
pertanian harus dilaksanakan secara teratur dan terarah, tidak mungkin
dilaksanakan begitu saja, oleh karena itu memerlukan metode atau cara-cara yang
dapat digunkan yang harus bersifat mendidik, membimbing, dan menerapkan sehinga
para petani dapat menolong dirinya sendiri (self help), mengubah memperbaiki
tingkat pemikiran, tingkat kerja dan tingkat kesejahteraan hidupnya. Sedangkan
metode itu sendiri adalah cara penyuluh untuk mendekatkan dirinya dengan
masyarakat sasarannya setempat.
Peranan
penyuluhan pertanian untuk membangun pertanian dengan dibutuhkan SDM yang
berkualiatas lebih dari itu, tersedia
SDM yang berkualitas merupakan modal
utama bagi daerah untuk menjadi pelaku (aktor) pengerak pembanggunan di daerah
kerana itu membangun pertanian dan membangun juga sumberdaya manusianya. SDM
yang perlu dibangun didaeranhya adalah SDM masyarakat pertanian agar kemampuan
dan kompetensi agar kerja masyarakat pertanian dapat meningkat, karena
merekanlah yang langsung harus melaksanakan segalah kegiatan usaha pertanian di
lahan usahanya, hal ini dapat dibangun melalui proses belajar diluar sekolah secara
efektif dan efisien diantaranya adalah melalui penyuluhan pertanian.
Melalui
penyuluhan pertanian, masyarakat pertanian dibekali dengan ilmu pengetahuan, keterampilan,
pengenalan paket teknologi dan inovasi
baru dibidang pertanian dengan sapta usahanya, dan penanaman nilai-nilai atau prinsip agribisnis, mengkreasi
sumber daya manusia dengan konsep dasar filosopi rajin, koeparatif, inovatif, kreatif
dan sebagainya yang lebih penting lagi adalah mengubah sikap dan perilaku
masyarakat pertanian agar mereka tahu dan mau menerapkan informasi anjuran yang dibawah dan disampaikan
oleh penyuluhan pertanian. Namun ada hal yang cukup fundamental, mentalitas
petani sebagai pelaku usahatani yang perlu diperhatikan semangat dalam
berusahatani cenderung menurun akibat dihadapkan pada nilai jual produk yang
belum menguntungkan, dan choise dengan produk komoditi usahatani yang lebih
menguntungkan karena petani perlu mendapatkan inspirasi yang selalu update agar
tumbuh dan adanya motivasi beruasahatani dan konsisten dengan komitmen yang
tinggi maju demi nusa dan bangsa.
Kemampuan
yang harus dimilki penyuluh pertanian:
Ø Kemampuan
berkomunikasi
Ø Sikap
penyuluh: menghayati profesinya, menyukai masyarakat sasaran yakin bahwa
inovasi yang disampaikan telah teruji.
Ø Kemampuan
penyuluh tentang: isi fungsi, manfaat dan nilai-nilai yang terkandung inovasi; segala
sesuatu yang masyarakat suka atau tidak suka.
Ø Kemampuan
untuk mengetahui karasteristik sosial budaya wilayah dan sasarannya (bahasa, agama,
kebiasaan dll.).
1.2
Tujuan
dan kegunaan
Adapun tujuan dari dari praktek ini sebagai berikut :
1.
Untuk mengetahui profil petani responden
2.
Untuk mengetahui teknologi dan
penyuluhan pertanian yang telah di terima oleh petani responden.
3.
Untuk mengetahui permasalahan dan
harapan–harapan petani sehubungan dengan kegiatan penyuluhan pertanian
4.
Untuk mengetahui profil penyuluh
pertanian lapangan
Kegunaan
praktek lapang ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi dan media pembelajar
bagi mahasiswa dan mahasiswi dalam menghadapi kenyataan di lapang sehubungan
dengan kegiatan penyuluhan pertanian.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Penyuluhan
adalah suatu sistem aktivitas manusia (human activities system) berupa proses
pembelajaran secara non formal dan kolaboratif (collaborative learning process)
untuk petani dan keluarganya sehingga mereka mengalami perubahan (progresif
change) pola pikir (cognitif), pola sikap (afektif) dan pola tindak/kerja (psikomotor),
mereka menjadi tahu, mau dan mampu meningkatkan taraf hidup keluarga dan
masyarakat sekitarnya (Subejo, 2010).
Menurut Undang-undang Nomor 16 Tahun
2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan: ”penyuluhan
adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta pelaku usaha agar mereka mau
dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi
pasar, teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan
produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta
meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup”. Berdasarkan
pengertian tersebut penyuluhan memegang peran strategis terhadap peningkatan
kesejahteraan dan partisipasi pelaku utama dalam pembangunan daerah dan
nasional (BPKP, 2006).
Penyuluhan pertanian di Indonesia dilayani oleh sekitar
35.000 petugas lapangan dan 3.000 penyuluh spesialis. Rasio petugas penyuluh
dengan kaluarga petani di Jawa sekitar 1:800 dan untuk luar Jawa 1:1200. Dengan
mepertimbangkan besarnya rasio, selama ini telah dikembagkan groupbasedapproach
karena sangat kecil kemungkinannya menerapkan individual-basedapproach seperti
di sistem yang telah banyak diterapkan di negara-negara maju (Martaatmidjaja,
1996).
Penyuluhan
pertanian secara subtansial telah meningkatkan tingkat adopsi teknologi,
tingkat kesadaran dan tingkat produktifitas petani. Kontribusi penyuluhan tidak
hanya untuk diseminasi teknologi yang sophisticated, information
sharing untuk teknologi pedesaan tercakup didalamnya inovasi sederhana
untuk petani miskin dan illeterate telah memberikan dampak yang besar
serta meningkatkan produktifitas (World Bank, 2001).
Penyuluhan
Pertanian adalah pemberdayaan petani dan keluarganya serta masyarakat pelaku
agribisnis melalui kegiatan pendidikan non formal di bidang pertanian agar
mampu menolong dirinya sendiri baik di bidang ekonomi, soial maupun politik
sehingga peningkatan pendapatan dan kesejahteraan mereka dapat dicapai
(Departemen Pertanian, 2002).
Penyulihan
pertanian hadir untuk membantu petani dalam mengembangkan atau menata ulang
perilakunya agar menjadi petani yang moderen. Tangguh dan efessien dengen
devinisi PNS penyulu hanya sebagai teknis dan hanya bekerja untuk melaksanakan
program pemerintah. Penyuluhan pertanian yang akan diterima petani layak untuk
dipercaya, tahu persis sistem petani sehingga dapat menunjukan permasalahan
pertanian yang dihadapi sekaligus menunjukan alternatif pemecahannya selalu ada
jika dibutuhkan dalam arti penyuluh pasti punya waktu untuk aktif (Adjid. 2001)
BAB
III
METODE
PRAKTEK LAPANG
3.1
Lokasi dan Waktu
Lokasi
praktek lapang ini di laksanakan di Desa Kassi Loe, Kecamatan Labakkang, Kabupaten
Pangkep Sulawesi Selatan yang berlangsung pada tanggal/hari Jum’at 02-03
Desember 2011.
3.2 Penentuan Responden
Penentuan Responden adalah masing-masing mahasiswa
mewawancarai 2 (dua) orang petani yang berbeda dan satu orang penyuluh
pertanian, dan masing-masing kelompok tiga orang.
3.3 Sumber Data
Data yang diperoleh dari praktek lapang ini terdiri dari data
primer yaitu data yang diperoleh dari wawancara langsung terhadap petani dengan
menggunakan quesioner. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari kepala desa
dan PPL.
3.4 Analisis data
Data yang di peroleh dari data wawancara langsung dari
petani dan PPL dianalisis secara deskriptif untuk menggambarkan bagaimana
kondisi petani dan kegiatan penyuluhan pertanian yang diikuti petani serta masalah-masalah yang di hadapi petani.
BAB
IV
KEADAAN UMUM LOKASI
PRAKTEK LAPANG
4.1 Letak Geografis dan
Tofografi
.1.1
Luas
Wilayah
Wilayah kerja penyuluh pertanian
meliputi kelurahan Kassi Loe yang merupakan kesatuan wilayah kerja dengan luas
wilayah : 71,82 Km2 dan batas batas wilayah kerja adalah sebagai
berikut :
ü Sebelah
Utara : Kenaungan
ü Sebelah
Selatan : Patalassang
ü Sebelah
Timur : Benteng
ü Sebelah
Barat : Bara
Batu
.1.2
Topografi
Wilayah
kerja penyuluh pertanian (WKPP) Kelurahan Kassi
Loe mempunyai daratan rendah dengan luas 2288 Ha kemiringan
tanah dan
kedalaman gambut tidak ada.
4.2 Keadaan Penduduk
Keadaan penduduk
di Desa Kassi Loe masih kurang penduduknya
dan pendapatannya masih minim, kerana masih ada petani yang belum
tercukupi kebutuhan hidupn.
4.3 Keadaan Pertanian
Keadaan petani
di Desa Kassi Loe cara bertaninya masih tradisional, dan petaninya belum banyak
mengenal sistem Legowo, adapun yang sudah mengenal tapi tidak mau menerapkannya
karena petani pernah mencoba tapi tidak ada hasilnya atau gagal, sehingga para
petani tidak mau menerapkan kembali sistem tersebut.
4.4 Sarana dan
Prasarana
Peralatan
industri mesin pertanian di Desa Kassi Loe dapat kita lihat pada tabel berikut ini:
Tabel 1. Sarana dan Prasarana
No
|
Desa
|
Banyak Mesin dan Alat Pertanian
|
||||
1
|
Kassi Loe
|
Traktor
|
Cangkul
|
Hand Sprayer
|
Bajak
|
Lantai Jemur
|
2
|
7
|
3
|
1
|
1
|
||
Jumlah
|
2
|
7
|
3
|
1
|
1
|
Sumber: Data primer setelah diolah, 2011
BAB V
HASIL DAN PENBAHASAN
5.1
Identitas Responden
Adapun identitas
petani responden berdasarkan tingkat pendidikan, umur, jenis kelamin, hubungan
dengan kepala keluarga, pengalaman berusaha tani, dan peranan dalam usaha tani
dapat kita lihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2. Identitas Responden
No
|
Nama kel.
|
Jenis
kelamin
|
Umur (Thn)
|
Pendidi-
Kan
|
Tanggungan keluarga
|
Pengalaman Usaha Tani
(Thn)
|
Membantu Dala Usaha Tani
|
Pendapatan Pekerjaan Pokok (Thn)
|
1
|
Hi. Jumadi
|
L
|
45
|
-
|
4
|
30
|
Ya
|
Rp 20.000.000
|
2
|
Hi. Bone
|
L
|
60
|
-
|
6
|
45
|
Ya
|
Rp 23.000.000
|
3
|
Hi. M. Ali
|
L
|
55
|
SMP
|
4
|
35
|
Ya
|
Rp 20.000.000
|
4
|
Mukhtar
|
L
|
26
|
SMP
|
3
|
14
|
Ya
|
Rp 11.000.000
|
5
|
Hi. Sona
|
L
|
40
|
SD
|
4
|
20
|
Ya
|
Rp 14.000.000
|
6
|
Syafruddin
|
L
|
50
|
SMA
|
3
|
30
|
Ya
|
RP 20.000.000
|
Sumber : Data primer
setelah diolah, 2011
Dalam berusaha tani yang paling
berpengalaman adalah keluarga Hi. Bone.
sudah 45 tahun, kemudian yang kedua keluarga Hi. M. Ali 35 tahun
berusahatani, sedangkan yang ketiga keluarga Hi. Jumadi dan Pak Syafruddin
masing-masing 30 tahun berusahatani, dan yang paling kurang berpengalaman dalam
usahatani pada table ini adalah keluarga Pak Mukhtar sekitar 14 tahun.
5.2 Kalender Penanaman
Adapun
kalender penanaman pada jenis tanaman dapat kita lihat pada tabel di bawah ini
:
Tabel 3. Kalender Penanaman Petani Hi. Jumadi
No
|
Jenis Komoditas
|
BULAN
|
|||||||||||
01
|
02
|
03
|
04
|
05
|
06
|
07
|
08
|
09
|
10
|
11
|
12
|
||
1
|
Padi sawah
|
|
|||||||||||
2
|
Ikan
|
Sumber : Data primer
setelah diolah, 2011
Keterangan: Pada komoditas padi sawah tahap penanamannya mulai akhir
bulan Desember (12) sampai dengan bulan Maret (3), sedangkan komoditas ikan
tahap pertama bulan maret (3) sampai dengan bulan juni (7) dan tahap kedua
mulai dengan bulan September (9) samapi dengan bulan januari (1).
Pendapatan pekerjaan pokok sebagai
petani dalam setahun Rp 20.000.000/Thn dan pendapatan pekerjaan sampingan
sebagai penambak ikan dalam setahunnya Rp 10.000.000/Thn.
Tabel 4. Kaleder Penanaman Petani Hi. Bone
No
|
Jenis Komoditas
|
BULAN
|
|||||||||||
01
|
02
|
03
|
04
|
05
|
06
|
07
|
08
|
09
|
10
|
11
|
12
|
||
1
|
Padi sawah
|
|
|||||||||||
2
|
Udang
|
||||||||||||
3
|
Ikan
|
Sumber : Data
primer setelah diolah, 2011
Keterangan: Pada komoditas padi sawah tahap
penanamannya mulai akhir bulan Desember (12) sampai dengan bulan Maret (3), Pada
komoditas udang tahap pertama mulai bulan April (4) sampai dengan bulan juni
(6) dan tahap kedua mulai dengan bulan Oktober (10) sampai dengan bulan
desember (12), sedangkan komoditas ikan tahap pertama bulan maret (3) sampai
dengan bulan juni (7) dan tahap kedua mulai dengan bulan September (9) samapi
dengan bulan januari (1).
Pendapatan
pekerjaan pokok sebagai petani dalam
setahun Rp 23.000.000/Thn dan pendapatan pekerjaan sampingan sebagai penambak
ikan dan udang dalam setahunnya Rp 1.800.000/Thn.
Tabel 5. Kalender
Penanaman Petani Hi. M. Ali
No
|
Jenis Komoditas
|
BULAN
|
|||||||||||
01
|
02
|
03
|
04
|
05
|
06
|
07
|
08
|
09
|
10
|
11
|
12
|
||
1
|
Padi sawah
|
||||||||||||
2
|
Udang
|
||||||||||||
3
|
Ikan
|
Sumber : Data primer setelah diolah, 2011
Keterangan: Pada komoditas padi sawah
tahap penanamannya mulai bulan januari (1)
sampai dengan bulan April (4), Pada komoditas udang tahap pertama mulai bulan
April (4) sampai dengan bulan juni (6) dan tahap kedua mulai dengan bulan
Oktober (10) sampai dengan bulan desember (12), sedangkan komoditas ikan tahap
pertama bulan januari (1) sampai dengan bulan Mei (5) dan tahap kedua mulai
dengan bulan Agustus (8) samapi dengan bulan Desember (12).
Pendapatan pekerjaan pokok sebagai
petani dalam setahun Rp 20.000.000/Thn dan pendapatan pekerjaan sampingan
sebagai penambak ikan dan udang Rp 15.000.000/Thn.
Tabel 6. Kalender
Penanaman Petani Bapak Mukhtar
No
|
Jenis Komoditas
|
BULAN
|
|||||||||||
01
|
02
|
03
|
04
|
05
|
06
|
07
|
08
|
09
|
10
|
11
|
12
|
||
1
|
Padi sawah
|
Sumber : Data primer setelah diolah, 2011
Keterangan: Pada komoditas padi sawah
tahap pertama penanaman mulai bulan Desember (12) sampai dengan bulan Maert
(3), sedangkan tahap kedua penanaman padi sawah mulai pada bulan Mei (5) sampai
dengan bulan September (9).
Pendapatan pekerjaan pokok sebagai
petani dalam setahun Rp 11.000.000/Thn dan pendapatan pekerjaan sampingan
sebagai Staf Administrasi di SDN dalam setahunnya Rp 3.500..000/Thn.
Tabel 7. Kalender Penanaman Petani Hi. Sona
No
|
Jenis Komoditas
|
BULAN
|
|||||||||||
01
|
02
|
03
|
04
|
05
|
06
|
07
|
08
|
09
|
10
|
11
|
12
|
||
1
|
Padi sawah
|
Sumber : Data
primer setelah diolah, 2011
Keterangan: Pada komoditas padi sawah
tahap pertama penanaman mulai bulan Desember (12) sampai dengan bulan Maret
(3), sedangkan tahap kedua penanaman padi sawah mulai bulan Juli (7) sampai
dengan bulan Oktober (10).
Pendapatan pekerjaan pokok sebagai petani dalam setahun Rp 14.000.000/Thn
dan pendapatan pekerjaan sampingan sebagai kuli bangunan dalam setahunnya Rp
2160.000/Thn.
Tabel 8. Kaleder Penanaman Petani Pak
Syafruddin
No
|
Jenis Komoditas
|
BULAN
|
|||||||||||
01
|
02
|
03
|
04
|
05
|
06
|
07
|
08
|
09
|
10
|
11
|
12
|
||
1
|
Padi sawah
|
Sumber : Data
primer setelah diolah, 2011
Keterangan:
Pada komoditas padi sawah tahap pertama
penanaman mulai bulan Desember (12)
sampai dengan bulan Maret (3), sedangkan tahap kedua penanaman padi sawah mulai
bulan Mei (5) sampai dengan bulan September (9).
Pendapatan pekerjaan pokok sebagai
petani dalam setahun Rp 20.000.000/Thn dan dan pendapatan pekerjaan sampingan
sebagai kuli bangunan dalam setahunnya Rp 2160.000/Thn.
5.3 Teknologi dan Penyuluhan Pertanian
Menurut wawancara langsung dengan penyuluh pertanian, adapun teknologi
yang digunakan yaitu teknologi sistem tanam biasa. Dengan teknologi yang
digunakan petani setempat mendapatkan hasil yang cukup. Selain daripada itu, adapun
materi yang didapatkan dari PPL yaitu tentang masalah racun, hama, cara memupuk
serta cara menanam. menurut petani setempat materi yang diberikan terhadap PPL,
ada dampak kemajuan hasil panen.
5.4. Masalah-Masalah
Yang Dihadapi Petani
Dari hasil
wawancara yang kami lakukan,
Masalah
yang dihadapi para petani setempat yaitu
irigasi, modal, hama penyakit, pupuk
organik dan teknologi
1.
Tingkat pengetahuan dan keterampilan
hama penyakit secara terpadu masih kurang.
2.
Kurangnya kerja sama antara pengurus dan
anggota kelompok.
3.
Petani belum sadar tentang penggunaan
pupuk organik untuk lahan sawah.
4.
Banjir yang sering melanda Desa Kissi
Leo yaitu pada saat musim penghujan pada bulan Desember sampai dengan Januari.
5.
Kurangnya pengairan
5.5. Identitas
Penyuluh Pertanian
1.
Nama : Muh. Yusuf
2.
Umur : 39 Thn
3.
Pendidikan Normal : SPP
4.
Jumlah Tanggungan Keluarga : 4
Orang
5.
Pendapatan Pokok/bulan : Rp 1.500.000/bln
6.
Pendapatan Sampingan/bulan :
Rp 500.000/bln
5.6. Kegiatan
Penyuluh Pertanian
Adapun kegiatan penyuluh pertanian adalah sebagai
berikut :
1.
Melakukan persiapan sebelum melakukan
penyuluhan seperti halnya persiapan tempat, kursi, meja, papan tulis, spidol, mistar,
dan kertas karton.
2.
Memberikan materi kepada petani sesuai
dengan yang dibutuhkan misalnya: tentang cara pemupukan pada tanaman padi.
3.
Menggunakan metode dalam penyuluhan
pertanian seperti kunjungan kelompok alasannya: agar mudah dalam menyampaikan secara masal.
4.
Waktu yang digunakan untuk melakukan
penyuluhan pertanian pada petani yaitu pagi hari alasannya: agar mudah dikumpul
para petani dan petani langsung mempraktekkannya.
5.
Melakukan peninjawan ulang terhadap
petani yan gmengalami permasalaha usaha taninya
6.
Mencari solusi untuk memecahkan masalah
usaha tani
Adapun harapan kami untuk kemajuan petani di
masa mendatang yaitu bagaimana cara para penyuluh mengembangkan pertanian
kemasa depan yang lebh baik serta bagaimana cara kita untuk menerapkan
teknologi kepada para petani sehingga produksi pertanian meningkat khususnya
beras.
BAB
VI
KESIMPULAN
DAN SARAN
6.1
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil praktek lapang yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Penduduk
Desa Kassi Loe mayoritas bekerja sebagi petani ada yang menggunakan system
logowo dan system tradisonal
2. Dalam
melakukan kegiatan para petani memperoleh pendapatan atau keuntungan yang cukup
untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
3. Menurut
riset sebahagian petani masi mempertahankan system tradisonak dekarenakan
pendidian yang mereka miliki masih sangat terbatas.
6.2
Saran
Saran yang dapat diberikan yaitu bagaimana agar pemerintah
mengusahakan dan memberikan pengetahuan
serta informasi - informasi tentang teknologi baru yang dapat membantu petani
dalam meningkatkan produksi, sehingga petani dapat meningkatkan
hasil produksi Pertanian.
Kami sangat membutuhkan Saran dan Kritik dari
teman-teman dalam hal kesempurnaan laporan ini yang dapat bermanfaat bagi kita
semua dimasa sekarang dan akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2009. Pendahuluan.
www deptan. go. id/bpsdm /ruu pp/ruupp. Diakses 10 Desember 2011
BPKP, 2006. Hukum dan Undang - Undang Penyuluhan. http:
wwwbpkp. go. Id / unit / hukum / uu/2006/16-06 pdp. Diakses 10 Desember 2011
Deptan, 2002. Pendidikan dan Pelatihan Fungsional
Penyuluhan http/www deptan go.id/bpsdm / stpp - magelan/downlod / ahli pp
peserta.pdf. Diakses 10 Desember 2011
Martaamidjaja, A. S. 1996. Penyuluhan Pertanian di Indonesia. Diakses 10 Desember 2011
Subejo, 2010. Penyuluhan Pertanian Terjemahan dari
Agriculture. Extention (Edisi 2) Jakarta. Diakses 10 Desember 2011
Word Bank, 2001. Penyuluhan
Pertanian Secara Subtansional. Diakses 10 Desember 2011
MATA
KULIAH
PENYULUHAN
PERTANIAN
OLEH
KELOMPOK I
Ucen
Lebeharia. (0822100028)
Hamdani
Tasi. (0822100030)
Y
a s r (0822100032)
Laporan Praktek Lapang Merupakan Salah Satu Syarat Kelulusan
Mata Kuliah Penyuluhan Pertanian
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2011
LEMBAR
PENGESAHAN LAPORAN PRAKTEK LAPANG
1.
Mata Kuliah : Penyuluhan Pertanian
2.
Identitas Mahasiswa
a. Nama : 1. Ucen
L
(0822100028)
2. Hamdani
Tasi (0822100030)
3.
Y a s r i (0822100032)
b. Program
Studi : Agroteknologi
c. Fakultas : Pertanian
d. Lokasi
Praktek Lapang : Desa Kassi
Loe, Kecamatan Labakkang,
Kab. Pangkep
Makassar,
26 Desember 2011
Mengetahui, Menyetujui,
Koordinator
Praktek Lapang Asisten
Praktek Lapang
Ir.Rasmeidah Rasyid,MM ( )
Mengetahui,
Ketua Program Studi Agribisnis
Dr.Ir.Nurliani Karman,Msi
ii
|
KATA
PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat
Allah SWT atas segala limpahan rahmat, tauhid dan hidaya-Nya Jualah kepada kita
semua utama kepada kami selaku penyusun laporan sehinga apa yang kami rencanakan
dapat terwujud sebagaimana mestinya.
Tak lupa pula, kami sampaikan ucapan terima kasih
kepada kakanda asisten yang telah membimbing kami dalam melakukan praktek
sampai tersusunnya laporan peyusunan ini.
Kami selaku penyusun laporan ini menyadari akan
kekurang dan ketidak sempurnaan kami dalam melakukan penyusunan laporan ini, olehnya
itu kami harapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak, demi
perbaikan penyusunan laporan ini selanjutnya.
Sekian dari kami selaku penyusun, semoga laporan ini
dapat bermanfaat bagi kita semua .
Makassar,
Desember 2011
Penulis
iii
|
iii
|
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................... ii
KATA PENGANTAR........................................................................................... iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iv
DAFTAR
TABEL.................................................................................................. vi
I.
PENDAHULUAN........................................................................................... 1
1.1
LatarBelakang ........................................................................................... 1
1.2
Tujuan dan Kegunaan ................................................................................ 3
II. TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................. 5
III. METODE
PRAKTEK LAPANG ................................................................... 7
3.1 Lokasi dan Waktu..................................................................................... 7
3.2 Penentuan Responden .............................................................................. 7
3.3 Sumber Data.............................................................................................. 7
3.4 Analisis Data............................................................................................. 7
IV.
KEADAANUMUM DAN LOKASI PARAKTEKUM................................ 8
4.1
Letak Geografis dan
Topografi................................................................. 8
4.1.1
Luas Geografis................................................................................ 9
4.1.2
Topografi......................................................................................... 9
4.2 Keadaan Penduduk................................................................................... 9
4.3 Keadaan Pertanian.................................................................................... 9
4.4 Sarana dan Prasarana ................................................................................ 9
V. HASIL
DAN PEMBAHASAN..................................................................... 10
5.1 Identitas Responden............................................................................... 10
5.2
Kelender
Penanaman............................................................................... 10
5.3
Teknologi
dan Penyuluhan Pertanian...................................................... 14
5.4 Masalah – Masalah
Yang Dihadapi......................................................... 14
5.5 Identitas Penyuluhan Pertanian .............................................................. 15
17
|
VI.
KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 17
6.1 Kesimpulan.............................................................................................. 17
6.2 Saran........................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
|
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Sarana Dan
Prasarana ................................................................................ 9
Tabel 2. Identitas
Responden ............................................................................... 10
Tabel 3. Kalender Penanaman Petani H. Mahadin........................................... ..... 11
Tabel 4. K
alender Penanaman Petani Abdul Azis................................................ 11
Tabel 5.
Kalender Penanaman Petani Abdul Mutalif ...................................... ..... 12
Tabel 6 Kalender Penanaman Petani Taharuddin................................................. 13
Tabel 7.
Kalender Penanaman Petani Abdul. Z..................................................... 13
Tabel 8. Kalender Penanaman Petani Muslimin..................................................... 14
LAMPIRAN
vi
|
vi
|
Ucen, Hamdani dan
teman-temannya sedang mengambil data
(mewancarai) petani “Hi. Muh. Ali
Hamdani Bersama dengan petani “Syafruddin”
Yasri bersama dengan petani “Hi. Sona”
Hamdani dan Yasri mewawancarai petani “Hi. Jumadi”
Penyuluh Pertanian: Muh. Yusuf saat diwawancarai
oleh Mahasiswa pertanian UMI
QUESIONER